Mengusung tema utama “Recover Together with SMEs”, Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia bersama KADIN Indonesia bekerjasama dengan ASEAN Access Network Partners dari Lingkar Temu Kabupaten Lestari, Koalisi Ekonomi Membumi, BerSama, International Chamber of Commerce Indonesia dan GIZ menyelenggarakan sesi Market Talks serta Virtual Matchmaking bertajuk “ASEAN Access: SMEs’ Digital Innovations toward a Sustainable Future”.
Melalui sesi ini, Kementerian Koperasi dan UKM memperkuat komitmennya untuk mendukung perkembangan daya saing UMKM Indonesia dan ASEAN di pasar regional dan global melalui pemanfaatan platform jejaring digital seperti ASEAN Access. ASEAN Access merupakan sebuah platform digital dimana para pelaku usaha dapat bertemu dengan mitra buyers/investor untuk memperkenalkan usaha mereka di pasar ASEAN.
Hanung Harimba Rachman selaku Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah, Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia menyampaikan “Kami berharap pelaku usaha Indonesia dan negara-negara ASEAN dapat berjejaring lebih luas, saling belajar dan saling mendukung dalam pengembangan usaha lewat platform ASEAN Access. Mekanisme digital ini harapannya mempermudah juga interaksi lintas negara secara global sesuai dengan prioritas Kementerian Koperasi dan UKM”. Pesan senada juga disampaikan pembukaan Dr. Ilham Akbar Habibie selaku Presiden International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia yang menekankan bahwa transformasi digital diperlukan oleh UMKM untuk dijadikan alat manajemen yang efektif dan efisien.
Melalui sesi talk show interaktif – Market Talks, para peserta juga disajikan gambaran mengenai informasi perdagangan dan pasar di ASEAN dan global yang banyak memperhitungkan kriteria kelestarian sesuai prinsip keterlacakan (traceability) dan ESG (lingkungan, sosial & tata kelola) dalam pemilihan produk maupun jasa. Para praktisi juga berbagi kiat tentang persiapan pitching dengan buyers/investor serta berbagai kondisi pemungkin untuk mendukung UMKM yang bisa diprioritaskan pemerintah seperti akses pendanaan dan teknologi.
“Cerita otentik dari produk yang bisa menjamin bahwa proses produksinya ramah lingkungan dan ramah sosial sesungguhnya bisa menjadi keunggulan UMKM baik di pasar ASEAN maupun Eropa. Organisasi kami karenanya membangun program untuk membantu UMKM mengembangkan profil dan cerita baik-nya agar akses pasar mereka bisa semakin terbuka” ucap Eka Moncarré, founder dari Le Maison de l’indonésie. Hal ini didukung oleh pernyataan yang disampaikan M. Iskandar Rasyadi, Lewi’s Organic yang saat ini mengembangkan Fair Trade Scheme dan membantu UMKM & koperasi di penjuru Indonesia untuk mendapatkan berbagai sertifikasi lestari.
Berbagai jejaring pendukung di lingkup ASEAN juga disampaikan oleh Bernardino Vega selaku ASEAN Business Advisory Council (ABAC) Indonesia dan Nuraizah Samsul Baharin dari Madcat World Malaysia yang menekankan pentingnya untuk memanfaatkan mekanisme pendanaan mikro dan Fintech sebagai pendanaan alternatif UMKM untuk merebut pasar ASEAN.
Mylene Abica WomenBizPH dari Filipina menutup sesi Market Talk dengan memberikan kiat-kiat untuk melakukan pitching dengan para calon buyers/investor “UMKM harus memiliki visi yang jelas dan model bisnis yang kredibel dengan menyertakan unsur berkelanjutan. Kepercayaan mitra dan konsumen harus dibangun melalui semua aspek usaha bukan hanya melalui produk yang mereka tawarkan, termasuk lewat pemahaman penggunaan berbagai skema digital”
Berlokasi secara virtual, acara ini dihadiri oleh lebih dari 80 peserta daring dari berbagai ASEAN. Peserta terdiri dari beragam pemangku kepentingan mulai dari pelaku UMKM, investor, pemerintah di tingkat nasional dan daerah serta mitra pembangunan ekosistem pemungkin (enabler). Terdapat 24 UMKM yang terkurasi untuk dipertemukan dengan buyers/investor yang juga mendorong usaha dan investasi berkelanjutan lewat platform ASEAN Access. Lewat kegiatan ini, berhasil dijaring lebih dari 20 potensi kerjasama antara para buyers/investor, diantaranya yang juga langsung mengunjungi eksibisi galeri UMKM lestari di Bali.
Penulis: Admin LTKL
Sumber: LTKL