Indonesia Impact Fund Suntik Rp7,3 M ke Startup Biotech Greenhope

Greenhope mengantongi pendanaan US$500 ribu (sekitar Rp7,3 miliar) dari Indonesia Impact Fund (IIF), dana kelola yang dibentuk Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia.

Startup bioteknologi yang didirikan oleh mantan eksekutif The Boston Consulting Group Tommy Tjiptadjaja itu menjadi portofolio kedua IIF, setelah startup edutech Cakap yang mendapatkan investasi dari IIF pada Maret 2022 dengan nominal yang sama.

Tommy bersama dengan Sugianto Tandio — yang memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun dalam riset dan pengembangan sustainable plastic — mengupayakan produksi plastik ramah lingkungan berbahan baku ketela pohon atau singkong.

Mengutip dari laman resminya, plastik ramah lingkungan buatan Greenhope telah digunakan oleh sejumlah perusahaan besar, seperti Indomaret, Alfamart, Carrefour, Hero, hingga Superindo.

Chairman APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia Anindya Bakrie menjelaskan investasi di Greenhope sejalan dengan misi IIF mendukung percepatan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.

“Indonesia Impact Fund memiliki mandat investasi untuk mendukung pertumbuhan startup Indonesia yang bergerak di bidang sustainability,” ungkap pria yang akrab disapa Anin Bakrie itu, dikutip dari Investor.id, Selasa (14/06).

Ia menekankan visi utama dari IIF adalah menjadi wadah yang dapat memberikan dukungan bagi anak muda Indonesia yang ingin berkontribusi terhadap lingkungan dan sosial melalui startup. ABAC Indonesia bakal membantu IIF untuk menghimpun dana dari investor asing maupun lokal untuk berinvestasi melalui IIF.

“Total dana kelolaan Indonesia Impact Fund ditargetkan mencapai US$5 juta (sekitar Rp73,5 miliar) dalam dua tahun mendatang, dengan dukungan investor asing dan lokal,” singkat Anin Bakrie.

Sumber: Tech in Asia
Penulis: Rangga Naviul Wafi